Selasa, 13 Oktober 2015

KWIKKU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


KWIKKU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


            Media Sosial saat ini telah membuat masyarakat semakin dimanjakan dengan banyaknya fitur-fitur yang dapat mempermudah segala aktivitas yang ada. Media sosial yang saat ini telah menduduki reting tertinggi di dunia yaitu Facebook dan Twitter. Masyarakat Indonesia sendiri termasuk pengguna terbanyak media sosial tersebut. Nah, dengan keadaan itu membuat salah satu Mahasiswa Indonesia mempunyai ide membuat sebuah media sosial bernama KWIKKU.
Kata Kwikku merupakan plesetan dari kata kui dan iku dalam bahasa Jawa. Kata “kui iku” sendiri jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “itu tuh”. Kwikku adalah jejaring social local yang memiliki keunikan berbasis popularitas. Di kwikku setiap aktivitas yang dibagikan pengguna akan mendapakan apresiasi berupa rate (penilaian). Penilaian ini didasarkan pada keinginan setiap manusia yang berlomba-lomba untuk mendapatkan reputasi yang baik. Pada dasarnya, manusia ingin didengar, ingin diperhatikan dan ingin menunjukan siapa dirinya.      
Setiap orang pasti menginginkan sebuah pembelajaran yang menarik, efektif dan mudah dipahami. Teknologi Pendidikan dituntut untuk dapat mengembangkan sebuah model pembelajaran yang berbeda dan lebih baik daripada yang lainnya. Dengan memanfaatkan media sosial KWIKKU diharap sebuah pembelajaran akan lebih menarik. Nah, bagaimana cara memanfaatkannya ? peserta didik akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran apabila dikaitkan dengan yang namanya media sosial. Dalam KWIKKU ini pendidik dapat memanfaatkan media ini untuk mengembangkan potensi, kreativitas dan kemampuan-kemampuan peserta didik yang kurang optimal mereka keluarkan bila dalam pembelajaran biasa.
            Cara pemanfaatannya sendiri, pendidik dapat membimbing peserta didik untuk menikmati salah satu layanan dalam media sosial tersebut yang merupakan penggabungan layanan social media, toko online, e-learning, blog, situs sharing file dan situs seputar akun bisnis. Dari situlah peserta didik dapat memanfaatkan untuk pembelajaran lebih baik dengan mencari wawasan dan pengetahuan baru. Media sosial yang lain lebih mengutamakan untuk masyarakat membuat status galau-galau namun di media sosial ini lebih mengutamakan untuk mengunggah artikel-artikel yang bersifat memberikan sebuah ilmu-ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Disini pendidik dapat mengajak peserta didik untuk menggali setiap potensi yang mereka miliki melalui sebuah artikel-artikel bermutu yang dapat dilihatkan kepada dunia. Peserta didik dapat menuangkan segala ide dan gagasan yang mereka miliki, lalu dengan adanya sistem berupa rate (penilian) akan semakin membuat peserta didik berlomba-lomba mendapatkan rate terbaik. Dalam hal ini peserta didik dan pendidik juga dapat bertukar pikiran serta pendidik juga dapat menilai keaktifan peserta didik.
            Media sosial KWIKKU ini sendiri termasuk ke dalam teori tindakan dan teori konfilk. Menurut Jones (2009), hampir semua tindakan manusia adalah sukarela atau voluntary.  Mereka memutuskan apa yang mereka lakukan sesuai dengan interpretasinya mengenai dunia di sekelilingnya. Tindakan adalah bentuk penjabaran dari keputusan untuk bertindak, yang merupakan buah dari pemikiran. Dalam hal ini peserta didik dan pendidik sadar dalam menggunakan KWIKKU ini serta timbalbalik apa yang akan mereka dapatkan. Menurut Damsar (2011), konflik akan terus ada selama elemen-elemen yang ada di masyarakat memiliki motif, maksud, kepentingan, atau tujuan yang berbeda. Pemanfaatan KWIKKU ini sendiri menimbulkan beberapa perbedaan pandangan dimana banyak yang memandang dari segi negatif namun sebenarnya banyak segi positif yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan sebuah pembelajaran menjadi lebih baik dan efektif. Apa salahnya memanfaatkan media sosial karya anak bangsa sendiri.

Daftar Pustaka
Jones, Pip. (2009). Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Damsar. (2011). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar